IKLAN 336x280
Di area pantry, sebuah pendant lamp berfungsi sebagai penerangan umum yang menerangi seluruh ruangan |
Pagi hingga siang hari rumah tinggal yang memiliki banyak akses untuk terang alami dapat memanfaatkan terang alami untuk mendukung berbagai kegiatan di dalam rumah. Tetapi ketika langit mendung atau malam telah tiba, setiap rumah tinggal mutlak memerlukan pencahayaan buatan. Oleh karena itu, setiap rumah harus mengaplikasikan pencahayaan buatan secara tepat agar dapat mendukung berlangsungnya setiap aktivitas. Tidak hanya memberikan penerangan, cahaya buatan juga berpotensi menciptakan suasana (ambience) tertentu serta berfungsi sebagai elemen dekoratif yang memperindah interior maupun eksterior rumah.
Ada beragam jenis dan sistem pencahayaan buatan. Kenali masing-masing dengan baik agar Anda dapat mengaplikasikannya secara tepat di rumah Anda. Berikut majalah Rumahku merangkumkannya untuk Anda:
Ragam Pencahayaan Buatan
Berikut ragam pencahayaan buatan menurut fungsinya:
General lighting, atau penerangan umum untuk menerangi seluruh ruang secara merata sehingga tiap penjuru ruang terlihat. Untuk tujuan itu bisa dipasang satu atau lebih titik lampu. Umumnya pada plafon dengan kekuatan memadai, bisa berupa TL, lampu gantung (pendant lamp).
Task lighting, adalah penerangan terarah untuk membuat area tertentu lebih terang dan mendukung berlangsungnya suatu aktivitas, seperti menulis, menjahit, dan memasak. Misalnya berupa desk lamp pada meja kerja, table/standing lamp pada ruang baca.
Accent lighting, adalah penerangan khusus untuk suatu objek agar tampak menonjol (menjadi aksen). Misalnya penggunaan spotlight untuk menyorot lukisan, atau patung.
Selain ketiga jenis penerangan di atas, dikenal pula Decorative lighting yang ditujukan untuk menambah nilai estetika atau menyempurnakan dekorasi ruang. Keindahan dapat hadir lewat desain lampu atau ambience yang tercipta dari warna maupun kekuatan lampu. Ketiga jenis penerangan di atas berpotensi sebagai decorative lighting.
Cara dan Arah Pencahayaan Buatan
Berbagai jenis penerangan di atas dapat diterapkan dengan sistem pencahayaan langsung (direct lighting)atau sistem pencahayaan tak langsung (indirect lighting). Dapat juga merupakan paduan dari keduanya (pencahayaan semilangsung).
Pada direct lighting, cahaya langsung terarah ke area yang diterangi. Jadi, area tersebut menerima hampir 100% energi cahaya. Sementara indirect lighting memanfaatkan cahaya pantulan, sehingga tidak seluruh cahaya diterima bidang kerja. Meskipun relatif efisien (100% energi cahaya terpakai) direct lighting cenderung kurang nyaman karena menyilaukan. Sebaliknya, pantulan cahaya pada indirect lighting terasa lebih nyaman walau kurang efisien (tidak seluruh energi terpakai). Perpaduan keduanya dapat mengatasi kekurangan masing-masing rasio ideal 40% direct lighting dan 60% indirect lighting.
Untuk menciptakan efek tertentu, arah cahaya dapat diatur. Arah cahaya dari bawah ke atas (up light), yaitu lampu menghadap ke atas sehingga memberi kesan megah atau teduh jika cahaya dipantulkan dahulu. Sebaliknya cahaya dari atas ke bawah (down light) di mana lampu menghadap ke bawah memberi penerangan merata. Variasi lain misalnya cahaya dari samping (side light), cahaya dari depan (front light), dan dari belakang (back light).