IKLAN 336x280
Penggunaan kayu sebagai material lantai telah berlangsung ratusan tahun. Kayu memiliki karakteristik spesial yang nyaris tak tergantikan oleh bahan lain yaitu kuat dan tahan lama, lentur dan mudah dibentuk, selain itu kayu memiliki warna dan tektur yang unik. Sayang, ketersediaan kayu semakin lama semakin menurun. Namun, bersamaan maraknya fabrikasi lahirlah parket sebagai alternatif. Parket (parquet) atau dalam bahasa Prancis parqueterie sebenarnya adalah metode penyusunan potongan-potongan kayu sebagai penutup lantai. Metode ini lahir di Prancis tahun 1684.
Ragam Jenis Parket dan Pemasangannya
Secara umum dikenal tiga jenis parket sebagai berikut:
• Parket kayu solid (solid parquet) berupa kayu solid/asli (natural wood parquet) terbuat dari beragam jenis kayu. Kayu hutan tropis Indonesia adalah jati, kayu besi/ulin, damar laut, bangkirai, sonokeling, dan merbau. Sementara parket impor terbuat dari kayu seperti oak, mahogany, walnut, maple, pine, cherry.
• Engineered parquet tergolong natural wood parquet namun berupa susunan kayu (3-4 lapis) dengan kualitas berbeda. Lapisan terbawah kayu kualitas rendah, lalu di tengah kayu kualitas menengah (multiplek/plywood), dan untuk permukaan adalah kayu kualitas tinggi.
• Laminated parquet adalah parket sintetis, yang terbuat dari campuran serbuk kayu dan lem yang di-press dan permukaannya dilapis bahan seperti kertas, plastik, dan fiber bermotif kayu.
Parket dijual dalam potongan-potongan persegi, persegi panjang, dan segitiga atau yang dipesan khusus seperti bentuk lengkung atau kurva. Pemasangan parket relatif mudah dan cepat. Dengan pemakuan dan pengeleman, parket dapat langsung dipasang di atas lantai lama tanpa harus membongkarnya. Sebagai finishing untuk natural wood parquet digunakan pelitur, vernis, atau cat kayu. Setiap pelapis menghasilkan efek berbeda pada jenis kayu berbeda.