Heboh Video Joget di Masjid Dihujat Netizen, Ini Dia Fakta Sebenarnya…! ! !

IKLAN 336x280
IKLAN TENGAH



Baru-baru ini, netizen dihebohkan oleh beredarnya video yang tidak lazim dilakukan di dalam masjid.
Dalam video tersebut terlihat jamaah masjid melakukan gerakan seperti senam atau joget.
Gerakan tersebut dilakukan oleh semua yang hadir, baik jamaah laki-laki maupun perempuan, masih dengan pakaian yang dipakai untuk shalat.
Jamaah perempuan melakukan gerakan itu masih mengenakan mukena secara lengkap, sedangkan laki-laki masih memakai sarung dan kopiah.
Tidak jelas gerakan apa yang mereka lakukan.
Andy Al Ghazali sebagai pengunggah video memberikan keterangan :
“Ada yg tau gx nii ajaran apa dan lokasinya daerah mana.. sy dapat dari fb sebelah.”
“Astagfirullah haladzim, Ajaran apa ini ya Allah ada aja,” kata akun laras Ayu.
Video tersebut diposting di Facebook oleh akun Andy Al Ghazali pada Kamis (15/6/2017).
Kini video tersebut membuat heboh dan telah dilihat sebanyak 1,2 juta kali dan dibagikan hingga 20 ribu kali.
Komentar negatif tampak mendominasi, baik dengan nada halus maupun kasar.
Komentar terus bertambah hingga 9700 dengan 8400 emoji marah dan sedih.
Namun keributan tampak diredakan oleh akun Iizt Wae Lagh yang memberikan penjelasan gerakan dalam masjid tersebut.
Ayo sahabat2 sesama muslim cari tau dulu baru ngomel biar gak salah paham
Dan alhamdulillah saya posting gmbar ini
Ada yg komentar dr masyarat minang
Begini klarifikasinya sert penjelasannya
Bismillahirrohman nirrohim …
Beredar video yang banyak di share dan memfitnah urang awak minangkabau dan dituduh sesat karena dianggap melakukam sholat tak lazim. 
Padahal dalam video itu bukan sedang melaksanakan sholat melainkan sebuah gerakan yang diluar sholat dan saat seluruh kegiatan tarawih, dzikir dan do’a selesai dilaksanakan , gerakan itu disebut “ratik tagak”
Sebagai putera minang aku akan membantah tuduhan fitnah keji yang dituduhkan kepada sanak famili ninik mamak yang dianggap sesat karena melakukan ratik tagak …
ratik tagak adalah gerakan membungkukkan badan sedikit dengan tangan menghempaskan ke tanah
ratik tagak itu dilakukan setelah sholat terawih 20 rakat + witir 3 rakaat, dzikir wirid dan do’a selesai dilaksanakan
artinya ratik tagak itu dilakukan setelah kegiatan sholat telah selesai 
Apa sih fungsi dan kegunaan ratik tagak itu ?
Saat seseorang melaksanakan shalat terawih 20 rakaat dan witir 3 rakat dan dilanjutkan dengan duduk dzikir wirid dan do’a, pada tubuh akan mengalami ketegangan otot dan kekakuan tulang
hal itu dapat menimbulkan kebas kebas, kesemutan atau rasa malas
maka jama’ah pun melakukan gerakan ratik tagak dengan diiringi dzikir “La illa ha illallah” dengan membungkukkan badan sedikit agar tulang dan otot mengalami relaksasi
agar menghilangkan rasa kebas, kesemutan dan gejala keram yang akibat terlalu lama berdiri, ruku dan duduk selama melaksanakan sholat terawih dan menghilangkan letih yang menimbulkan rasa malas
sedangkan gerakan tangan menghempas ke tanah selain untuk relaksasi juga untuk menghancurkan rasa malas yang menghinggapi
malas adalah temannya setan
maka dari itu gerakan tangan menghempaskan tangan ketanah itu mengisyaratkan membanting setan malas didalam diri ke tanah …
Gerakan ratik tagak ini bukan sesuatu yang aneh dan asing
bahkan di majelis saya sendiri gerakan ratik tagak seperti itu dilakukan pada saat hadrah mahalul qiyam setiap dzikir dan hadrah
bahkan ditimur tengah gerakan ratik tagak bukanlah hal yang aneh dan asing bagi orang orang arab
bahkan sejak masa kekhalifahan ustmaniyyah gerakan ratik tagak itu sudah dilakukan di istana khalifah saat MAULID AKBAR dilangsungkan oleh SULTAN Ustmaniyyah dulu …
Namun karena yang upload dan posting adalah alien makhluk asing yang merasa kumpulan orang asing yakni SALAFIWAHABI maka akhirnya menjadi merasa aneh dan asing ..
kami urang awak minang kabau ga pernah usil dengan budaya tari perang badui najd yang ga ada gunanya itu dan ga pernah usil ataupun komplain budaya tari perut kaum wanita badui najd
lantas kalian kok usil dan memfitnah kami urang minang sebagai sesat dan murtad hanya lantaran melakukan kebiasaan ratik tagak yang menjadi tradisi budaya ?
Kalian alien salafiwahabi mau ngajak ribut dan perang dengan urang awak minang kabau ?
Ayo dimana kalian mau ketemu biar kita selesaikan ini dengan adu fisik aja sekalian
kurang ajar kalian menuduh sanak famili ninik mamak minangkabau kami sebagai kaum sesat murtad
apa mau kami sambal mulut kalian itu ??
nb : kalau kalian mau meluruskan masalah ini dan mau menghentikan fitnah ini bantu saya komen di Link ini : https://www.facebook.com/andy.cheehwang.5?fref=ts
Banyak orang yang tidak tahu apa itu RATIK TAGAK akhirnya membully, menuduh sesat, menuduh murtad bahkan sampai menuduh para ninik mamak Minangkabau kami di kampung sebagai gerombolan aliran setan
padahal NINIK MAMAK kami tidak tahu menahu dengan sosial media dan masalah ini 
mereka hanya tahunya bekerja dan beribadah …
Jefri Nofendi
Berikut video gerakan dalam masjid tersebut. 


Ratusan laki-laki, anak-anak hingga lanjut usia, bersama-sama menunduk, lalu bangkit sembari berteriak, “Allahu, Allahu, Allahu…”. Lalu, sebelum berakhir, tiba-tiba massa mengerumuni seorang pemuda yang tak sadarkan diri, tapi di mulutnya masih berucap Allahu tanpa henti.


Begitulah tradisi ritual ‘Ratik Tagak’ di Nagari Pariangan, Tanah Datar yang dilaksanakan di Pandam Pakuburan Jorong Sikaladi, Kamis (7/8/2014). Pemuka masyarakat dan Lansia setempat berdiri di tempat yang lebih tinggi. Seorang ustazd memandu dengan alat pengeras suara, lalu mereka mulai menggerakkan badannya ke kiri, ke kanan dan merunduk sambil mengucapkan kalimat Allahu.



Aksi itu diikuti oleh warga yang hadir, di tempat yang permukaannnya lebih rendah dari kelompok pemuka masyarakat dan Lansia tadi. Peserta di bagian bawah ini pada umumnya anak-anak dan pemuda. Dengan semangat mereka bergandengan tangan dan menggenggam kedua telapak tanggannya. Kemudian mereka rukuk, tegak, rukuk, begitu seterusnya sampai kelelahan. Gerakan mereka itu seperti menyembah sesuatu dengan diiringi lafaz nama tuhan.



Sesekali berhenti, lalu dilanjutkan lagi, hingga kalimat suci yang disebut telah sampai jumlahnya. Ketika berakhir itulah ada yang tak sadarkan diri. Itu disebut ‘Malalu’.



Pemuda yang ‘Malalu’ tersebut rebah di tanah, tapi dia masih melakukan gerakan seperti yang dilakukan saat berdiri. Bibirnya pucat pasi, di tubuhnya keringat berkucuran. Untuk menyadarkannya, dibantu dengan mengipas hingga dia kembali normal.



Ratik adalah amalan umat Islam di Ranah Minang dengan menyebut nama Allah secara bersama. Disebut Ratik Tagak karena dilakukan sambil tagak (berdiri).



Menurut keterangan Wali Nagari Pariangan April Katik Saidi, tradisi ini turun temurun. Bahkan, dia dan masyarakat setempat tidak tahu kapan mula dari tradisi ini dimulai. Masyarakat setempat sudah menemukan dan menerima tradisi itu dari orang-orang terdahulu.



Acara Ratik Tgak diikuti oleh semua masyarakat Pariangan. Mereka menyebut kegiatan ini sebagai hari raya. Perayaan setelah puasa enam hari pascalebaran Idul Fitri.



“Jadi masyarakat kita di sini ada puasa enam hari setelah idul fitri. Ratik Tagak adalah hari raya untuk puasa enam tersebut,” kata April Katik Saidi kepada ranahberita.com usai acara. April menyebut pelaksanaan agenda tahunan tersebut, selalu di hari Kamis.



Dalam Ratik Tagak, menurut April, peserta menyebut kalimat-kalimat suci, seperti Laillahaillallah dan Allahu. Jumlahnya masing-masing 33 kali kemudian ditambah dengan doa dan kalimat suci lainnya.



Tidak sekedar berdoa dan Ratik Tagak, tradisi ini bertujuan untuk mempererat hubungan silaturrahmi antar masyarakat. Usai ritual agama dilakukan, masyarakat makan bersama di lokasi terbuka.



Makanan dibawa oleh kaum ibu dengan ‘tuduang saji’. April mengatakan, ada sekitar 600 tuduang saji berisikan berbagai jenis makanan, mulai dari nasi sampai bua-buahan.



Selain masyarakat yang ada di kampung halaman, ratik tagak juga diikuti oleh perantau. Untuk memeriahkannya, di sepanjang jalan menuju lokasi acara, dipasang marawa. Warga yang hadir terlihat berpakaian rapi, apalagi ‘bundo kanduang’. Mereka sengaja berdandan untuk datang ke lokasi, mulai dari anak gadis sampai nenek-nenek. (Arjuna/Ed5)
IKLAN 336x280
Previous
Next Post »